Penemuan besar topeng emas dan harta karun berupa artefak di situs Zaman Perunggu di Tiongkok telah menimbulkan perdebatan online tentang apakah pernah ada alien di Tiongkok ribuan tahun yang lalu.
Topeng emas, kemungkinan dikenakan oleh seorang pendeta, bersama dengan lebih dari 500 artefak di Sanxingdui, sebuah situs Zaman Perunggu di provinsi Sichuan tengah, telah menjadi perbincangan di Tiongkok sejak berita tersebut tersiar pada hari Sabtu.
Topeng tersebut mirip dengan penemuan patung manusia perunggu sebelumnya, namun ciri-ciri temuan yang tidak manusiawi dan asing tersebut memicu spekulasi bahwa mereka mungkin milik ras alien.
Dalam tanggapan yang dikumpulkan oleh lembaga penyiaran negara CCTV, beberapa orang berspekulasi bahwa masker wajah perunggu sebelumnya lebih memiliki kesamaan dengan karakter dari film Avatar dibandingkan dengan orang Tiongkok.
“Apakah itu berarti Sanxindui milik peradaban alien?” tanya seseorang.
Namun, ada pula yang bertanya apakah mungkin temuan tersebut berasal dari peradaban lain, seperti di Timur Tengah.
Direktur Institut Arkeologi di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, Wang Wei, dengan cepat menutup teori alien.
“Tidak mungkin Sanxingdui milik peradaban alien,” katanya kepada CCTV.
“Topeng bermata lebar ini terlihat berlebihan karena pembuatnya ingin meniru tampilan dewa. Jangan dimaknai seperti tampilan orang biasa,” imbuhnya.
Direktur Museum Sanxingdui, Lei Yu, melontarkan komentar serupa di CCTV awal tahun ini.
“Itu adalah budaya daerah yang penuh warna, berkembang bersama budaya Tiongkok lainnya,” katanya.
Lei mengatakan dia bisa memahami mengapa orang mengira artefak itu ditinggalkan oleh alien. Penggalian sebelumnya menemukan tongkat emas dan patung perunggu berbentuk pohon tidak seperti artefak Tiongkok kuno lainnya.
Namun Lei mengatakan artefak-artefak yang tampak asing itu, meskipun terkenal, hanya dianggap sebagai sebagian kecil dari keseluruhan koleksi Sanxingdui. Banyak artefak Sanxingdui lainnya yang dapat dengan mudah ditelusuri ke peradaban manusia.
Situs Sanxingdui berasal dari tahun 2.800-1.100 SM, dan termasuk dalam daftar situs warisan dunia tentatif UNESCO. Situs ini sebagian besar ditemukan pada tahun 1980an dan 1990an.
Para ahli meyakini daerah tersebut pernah dihuni oleh Shu, sebuah peradaban Tiongkok kuno.
Waktu posting: 11 Mei-2021